Album Cover Suluk Pintu Terkunci

Suluk Pintu Terkunci

Sampak Gusuran

4

SULUK PINTU TERKUNCI

Anis Sholeh Ba'asyin

Kuketuk pintu itu beribu kali

tak juga jawaban diberi

kugedor pintu itu berjuta kali

tak juga kau peduli.

Bermilyar kali kita mencoba bertegur sapa

bermilyar kali kita mencoba tukar bicara

tapi pintumu tetap tak terbuka

Kita cuma bersaing suara

membisingkan udara dengan kata

membisingkan udara dengan kata

Kuketuk pintu itu beribu kali

kugedor pintu itu berjuta kali

Bermilyar sudah isyarat disampaikan

bermilyar sudah tanda dikibarkan

tapi kau terus sibuk dengan impian

membangun pintu demi pintu

yang kau kira menyelamatkan.

yang kau kira menyelamatkan.

Kuketuk pintu itu beribu kali

kugedor pintu itu berjuta kali

Benteng-benteng yang kau bangun, betapapun kokoh kau bayangkan

betapapun indah berhias taman

tak menyelamatkanmu dari kenistaan.

Pintu-pintunya yang terkunci, membuatmu diasingkan kenyataan

dan, pada saatnya, kamu akan diludahi masa depan

Kamu akan diburu huruf-huruf yang kamu semburkan

akan ditelikung jejak-jejak yang kamu torehkan.

Tanah akan berontak dan membuatmu kalang kabut

laut akan melecehkan proyek-proyek masa depan

gunung akan mempertontonkan kekerdilan nalarmu

sementara udara akan menjepit napasmu

dan orang mulai menyumpahi caramu mengemudikan gelombang.

Kemana kau akan berlari?

Kepada para perancang yang ongkang-ongkang di luar sana?

Percayalah, mereka akan tunggang langgang

membiarkanmu sendirian dimangsa kekerasan

Kuketuk pintu itu beribu kali

kugedor pintu itu berjuta kali

Apalagi yang akan dibanggakan?

Gedung-gedung, rencana-rencana, kemudahan-kemudahan?

Kenyamanan, keserbamewahan, sarana, teknologi, ilmu pengetahuan?

Bahkan sejak dulupun ini selalu berulang

jadi tak perlu membusungkan dada atas kemajuan

karena kerapuhan dan kekerdilan tak bisa disembunyikan.

Apakah lupa yang kamu andalkan?

Jangan terlalu percaya!

Lupa cuma beredar pada manusia, yang gampang terpikat perubahan warna

Tapi tidak daun-daun,

tidak udara, tidak air, tidak tanah, tidak cahaya

catatannya tak terhapus apa saja

dan akan memburumu tanpa jeda.

Kuketuk pintu itu beribu kali

kugedor pintu itu berjuta kali

Sudahlah, kamu cuma memutar cerita yang sudah bosan dikisahkan

betapapun segenap tenaga dikerahkan

sejarah tak bisa dihadang

betapapun segenap rekayasa disebarkan

(Hasbunallah wa ni'mal wakiil 3x, ni'mal maulaa wa ni'man nashiir) 2x

matahari tak bisa ditutupi tangan.

Kamu akan termangu

kaget oleh kenyataan yang dadakan menikam,

sementara pintu yang kau agungkan tak menjaga dari kepastian

(Hasbunallah wa ni'mal wakiil 3x, ni'mal maulaa wa ni'man nashiir) 2x

bahkan jadi sembilu yang menusuk dari belakang.

Kuketuk pintu itu beribu kali

tapi kau selalu terbirit pergi

kugedor pintu itu berjuta kali

tapi kau malah memaki-maki.

(Hasbunallah wa ni'mal wakiil 3x, ni'mal maulaa wa ni'man nashiir) 1x

Kuketuk pintu itu beribu kali

kugedor pintu itu berjuta kali

Kuketuk pintu itu beribu kali

tak juga jawaban diberi

kugedor pintu itu berjuta kali

tak juga kau peduli.

(Hasbunallah wa ni'mal wakiil 3x, ni'mal maulaa wa ni'man nashiir) 4x

(Ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya Allah) 2x

Ah, teruslah bermimpi

teruslah menari sampai kau kaget sendiri

ketika bangun, rumahmu sudah dicuri!

(Ya, Allah)