Album Cover Menoleh

Menoleh

Pandji Pragiwaksono

6

Bentuk kepalan

Angkat tinggi di atas kepala

Jadikan kepalan sebagai pesan

Bahwa kita masih dengarkan

Teriakan para pahlawan

Menoleh ke belakang

Lihat yang ditinggalkan

Pelajaran tak harus dalam halaman

Buku sekolahan

Buka wawasan

Wahai Pemuda

Pergilah ke taman makam pahlawan

Dan tataplah nisan-nisan di sana

Berteriak dalam hening mereka

Nyata terbaca nama Pemuda

Sebagai identitas mereka tak ada yang tahu pasti namanya

Tapi kata terakhir dari mulut mereka: MERDEKA!

Ingatkah kota Surabaya di bulan November tahun empat lima

Belanda menyerang dalam ribuan persenjataan berat udara dan darat

Berhadap-hadapan dengan kiamat

Kecil kemungkinan selamat

Berdiri menerjang ketidak mungkinan

Bermodal impian juga semangat berikan hormat!

Bentuk kepalan

Angkat tinggi di atas kepala

Jadikan kepalan sebagai pesan

Bahwa kita masih dengarkan

Teriakan para pahlawan

Menoleh ke belakang

Lihat yang ditinggalkan

Pelajaran tak harus dalam halaman

Buku sekolahan

Buka wawasan

Wahay Pemuda

Betapa gagah dan cantiknya

Tapi dibalik keindahannya tersimpan keraguan untuk berkarya

Takut gagal katanya

Untuk apa merdeka? Untuk apa nyawa mreka?

Pahlawan kita? Kalau anak cucunya terkekang oleh pikiran mereka

Betapa malunya?

Pejuang bermodal tinta menorehkan kata-kata

Berjuang banyak caranya termasuk dengan duduk berdiam dan dengan menuangkan buah pikirnya

Mohammad Hatta

Ki Hadjar Dewantara

Mohammad Yamin dan Kartini juga

Inspirasi dari mreka jadi bahan bakar slama-lamanya