Album Cover Himawari

Himawari

JKT 48

7

Bunga matahari tertiup angin

Menghadap matahari, bertumbuh, dan mekar

Ke langit biru yang tiada berbatasKedua tangan pun direntangkannya

Meskipun diterpa derasnya hujan

Tanpa menyeka air mata yang jatuh

Yakin bahwa di balik kesedihan

′Kan ada cerahnya masa depan

Naiki motor tua

Menara sebagai petunjuk

Dekati musim panas

Kuajak dirimu

Di tengah tanjakan landai

Di sana 'kan mulai terlihat

Kembang api warna kuning

Terbentang sangat luas

Aku tak akan bertanya apa pun

Jika kamu hidup, banyak hal yang terjadi

Hal yang tak kau suka dan kesulitan

Pada saat itu, ku dari bukit ini

Memandang pada seseorang

Bunga matahari dalam dirimu

Saat ini berkembang entah di mana

Jika kau punya impian yang kau tuju

Haruslah itu kau ingat kembali

Terkadang meskipun terhalang awan

Tak pernah ada kata untuk menyerah

Sinar mentari yang engkau dambakan

Suatu saat sampai padamu

Duduk bersebelahan

Di atas pagar pembatas jalan

Lalu mentari senja

Membuat bayangan

Kabel listrik bergoyang

Walau menangis diam-diam

Harapan berwarna kuning

Akan tetap berdiri

Aku tak bisa berbuat apa pun

Hanya menunjukkan ke pemandangan ini

Dari kesedihan atau kesepian

Saat kau m′rasa jatuh pun, kau sendirilah

Mendongak dan melihat langit

Agar kau menjadi diri sendiri

Aku menunggu sampai kau bisa bangkit

Di balik langit berbintang itu pun

Pasti matahari sedang menunggu

Di dalam dadamu itu pastilah

Ada bunga matahari sedang mekar

Tutuplah mata dan ingatlah kembali

Benih yang dulu pernah kau tanam

Bunga matahari tertiup angin

Menghadap matahari bertumbuh dan mekar

Ke langit biru yang tiada berbatas

Kedua tangan pun direntangkannya

Meskipun diterpa derasnya hujan

Tanpa menyeka air mata yang jatuh

Yakin bahwa di balik kesedihan

'Kan ada cerahnya masa depan