Album Cover Pecah Seribu

Pecah Seribu

Happy Asmara

4

Hanya dia

Yang ada di antara jantung hati

Tempat bermanja, tempatnya rinduTempat curahan hati yang damai

Bimbang, ragu

Sementara malam mulai datang

Hasratku ingin bercermin, tapi

Cerminku pecah seribu, pecah seribu

Ibarat bunga

Aku takut banyak kumbang yang hinggap

Aku tak mau

Patah-patah, tangkaiku patah

Aku tak mau

Bimbang, ragu

Sementara malam mulai datang

Hasratku ingin bercermin, tapi

Cerminku pecah seribu, pecah seribu

Hanya dia (sek-sek-sek)

Dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, hanya dia

Hanya dia (sek-sek-sek)

Yang ada di antara jantung hati

Tempat bermanja, tempatnya rindu

Tempat curahan hati yang damai

Entah apa

Bagaikan kayu basah dimakan api

Api curiga, api cemburu

Api kerinduan yang membara (ja-ja-ja-ja)

Oh, angin, kabarkan

Melati di depan rumahku menantimu

Bimbang, ragu (he-hew)

Sementara malam mulai datang

Hasratku ingin bercermin, tapi

Cerminku pecah seribu, pecah seribu

Ibarat bunga

Aku takut banyak kumbang yang hinggap

Aku tak mau

Patah-patah, tangkaiku patah

Aku tak mau

Bimbang, ragu

Sementara malam mulai datang

Hasratku ingin bercermin, tapi

Cerminku pecah seribu, pecah seribu (ja-ja-ja-ja-ja)

Hanya dia (he-ha-he-ha-he-e)

Dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, hanya dia

Hanya dia (he-ha-he-ha-he)

Yang ada di antara jantung hati

Tempat bermanja (ye-ja), tempatnya rindu (ye-ja)

Tempat curahan hati (ja), yang damai

Entah apa (ho-ha-ho-ha-ho-he)

Bagaikan kayu basah dimakan api (ho-ho, hajar)

Api curiga (ye-ja), api cemburu (ye-ja)

Api kerinduan yang membara (iki lho!)

Oh, angin, kabarkan

Melati di depan rumahku menantimu

Bimbang, ragu (oo-oo, enak!)

Sementara malam mulai datang (ha-he-ha-he)

Hasratku ingin bercermin, tapi

Cerminku pecah seribu, pecah seribu

Duhai angin, kabarkanlah

Melati menanti (hek-hek-hek-hek)

Duhai angin, kabarkanlah

Melati menanti (ja-ja-ja-ja)

Duhai angin, kabarkanlah

Melati menanti (hok-hok-hok-hok)

Duhai angin, kabarkanlah

Melati menanti (je-je-je-je-ja)